Jumat, 25 Mei 2012


urutannama pacarHobby Pacartarget pacar baru

Menemukan Informasi untuk Bahan Diskusi Melalui Membaca Intensif

Menemukan Informasi untuk Bahan Diskusi Melalui Membaca Intensif
A.    Menemukan Informasi dalam Bacaan
Sebuah artikel ataupun berita harus ditulis berdasarkan informasi-informasi yang sesuai dengan fakta atau kenyataan di lapangan. Akan tetapi, terkadang informasi-informasi yang terdapat dalam artikel atau berita tersebut ditafsirkan secara berbeda-beda oleh pembacanya.
B.    Menemukan  Problematika dalam Bacaan
Problematika dalam suatu karangan sering juga disebut masalah karangan atau masalah penulisan. Artinya problematika adalah masalah yang kemudian dijawab dalam keseluruhan karangan. Problematika karangan juga dapat diartikan sebagai hal yang dibahas dalam karangan. Sebagai contoh, jika suatu karangan memiliki problematika tentang “cara mencegah bahaya narkoba”, pembahasan utama karangan itu adalah tentang cara mencegah bahaya narkoba.
Pada materi ini kita akan belajar memperoleh semua informasi secara detail dari sebuah wacana atau artikel. Kamu diharapkan mampu memahami keseluruhan bahan bacaan dan bisa menemukan segala informasi untuk dikembangkan menjadi bahan diskusi di kelas. Agar dapat menyerap semua informasi sebuah bacaan, kamu bisa menerapkan membaca secara intensif
Membaca intensif atau membaca cermat merupakan salah satu kegiatan membaca yang dilakukan secara hati-hati dan teliti serta bertujuan untuk memahami isi bacaan secara mendalam. Salah satu kegunaan membaca intensif adalah untuk memperoleh pemahaman sepenuhnya terhadap isi bacaan atau buku yang dibaca. Kita akan menemukan berbagai informasi dari membaca. Pembelajaran kali ini kamu akan berlatih menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. Ikutilah kegiatan-kegiatan berikut ini dengan seksama.
1.    Membaca berita atau artikel dari media cetak
Apabila kita membaca berita atau artikel dari media cetak atau membaca sebuah teks bacaan lain secara intensif kita akan menemukan bacaan yang bersifat fakta, pendapat, dan kesimpulan. Agar kita memahami dan menilai pandangan-pandangan dari penulis terhadap masalah yang ada kita harus mampu membedakan fakta, pendapat, dan kesimpulan dari suatu bacaan tersebut. Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan yang sebenarnya atau dapat juga diartikan bahwa fakta sebagai sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Opini atau pendapat adalah pernyataan yang berisikan suatu gagasan atau pendapat seseorang mengenai suatu hal. Suatu pendapat bisa berkategori benar dan ada juga yang belum jelas kebenarannya.
2.    Merumuskan masalah untuk bahan diskusi
Informasi yang sudah kamu temukan tentu menarik untuk didiskusikan dan dicarikan jalan keluarnya. Informasi yang kamu temukan mungkin mengandung masalah yang perlu dirumuskan sebagai bahan diskusi. Agar dapat merumuskan masalah dengan benar, kamu perlu mengetahui syarat-syarat sebuah topik yang menarik. Syarat-syarat itu meliputi,
a.    Topik tidak terlalu asing
b.    Menarik untuk didiskusikan
c.    Topik jangan terlalu luas
d.    Topik hendaknya bermanfaat
e.    Topik yang dipilih disetujui peserta diskusi.
Setelah melakukan kegiatan mendata informasi yang problematik dan kontradiktif, maka buatlah rumusan masalah yang sesuai dengan informasi yang sudah kamu pahami.
Contoh:
Topik            :    asalah prestasi belajar siswa
Rumusan masalah    :    mengapa prestasi belajar siswa menurun?
Kerangka        :
1. Sebab-sebab prestasi belajar siswa menurun
2. Upaya yang mungkin dilakukan oleh siswa
3. peran orang tua, sekolah, dan masyarakat
Memilih topik yang menarik
1.    Menyangkut masalah bersama
2.    Merupakan jalan keluar dari masalah yang dihadapi
3.    Mengandung konflik pendapat
4.    Tidak melampaui daya tangkap peserta atau terlalu mudah
5.    Dapat diselesaikan dalam waktu tertentu
Kontradiktif artinya bertentangan antara satu sama lain. Contoh kalimat: "Kata-kata si A kemarin sangat kontradiktif dengan kenyataan yang ada." Artinya: kata-kata si A bertentangan dengan kenyataan.

Masalah Narkoba
Menurut WHO (1982) semua zat cair, padat, dan gas yang dimasukkan kedalam tubuh yang bisa merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air, dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal. Disini akan kami menjelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu di antaranya adalah
1. Narkotika adalah zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintesis maupun semi
sintesis yang dapat menurunkan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai 
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika adalah zat / obat alamiah atau sintesis bukan narkoba. Yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
3. Zat adiktif adalah bahan lain yang bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaanya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Misal: alkohol, rokok, dan cofein.
     Jenis-jenis Narkoba
1.      Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
2.     Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
3.     Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein.
      Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.  Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.  Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu : candu, ganja, dan koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh

      Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan  perkenalannya dengan rokok.  Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
  Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
  Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
  Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
  Sering menguap, mengantuk, dan malas,
  Tidak memedulikan kesehatan diri,
  Suka mencuri untuk membeli narkoba.

     Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba
1.    Faktor individu
Adanya pikiran selagi kacau menghadapi persoalan yang timbul dalam  pekerjaan, rumah tangga, kerabat dan martabat.
2.    Faktor lingkungan
Terjadinya pergaulan bebas tanpa dipilah-pilah terhadap tetangga, umum  dan keluarga juga kehidupan tidak beraturan.
3.    Faktor keluarga
Sejak dini orangtua dengan anak komunikasi kurang efektif dan efisien dengan alasan kesibukan pekerjaan atau kurang pengarahan terhadap anak hingga acuh tak acuh mengikuti perkembangan zaman hingga serba boleh

F.    Upaya Pencegahan
Gejala-Gejala Ketergantungan Obat Narkotika
1.      Tingkah laku yang tidak dapat diterima oleh masyarakat sekelilingnya, bertindak semaunya sendiri, indisipliner, sering berdusta, membolos sekolah, terlambat bangun pagi, ingin selalu keluar rumah, menghabis- habiskan makanan di rumah tanpa mengingat anggota keluarga yang lain.
2.      Pada proses yang lebih tinggi, kenakalan anak meningkat sampai mau  mengambil barang berharga (mencuri).
3.      Pada dosis yang tinggi penderita merasa dirinya paling tinggi, paling  hebat, merasa kuat dan sanggup untuk melakukan apa saja yang dia mau.
4.      Pada saat efek mulai penderita sangat gelisah, merasa dikejar-kejar per- asaan, ingin menyakiti dirinya sendiri sampai bunuh diri / membunuh or- ang lain.

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan  perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih  ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik

























ROKOK
Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, Lindungi karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll.

Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll.
Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya & menimbulkan banyak penyakit , masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak lagi, barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi.
Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja.
Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya image yang dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang yang merokok adalah orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan apapun.
Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja & anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan rokok tersebut & 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan.

Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya.


Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.

Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok :
•    Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok.
•    Merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.
•    Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung & stroke. Penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut juga mulai terlihat pada remaja yang menggunakan rokok.
•    Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada remaja yang aktif berolahraga.
•    Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya berkurang hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak merokok.
•    Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-paru. Untuk penyakit lain karena rokok maka resikonya juga akan semakin meningkat apabila terus merokok.
•    Remaja yang menggunakan rokok mempunyai kemungkinan 3x lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk menggunakan alkohol, 8x lebih banyak untuk menghisap ganja serta 22x lebih banyak untuk menggunakan kokain. Merokok juga sering dihubungkan dengan terjadinya kelakukan beresiko lain seperti berkelahi ataupun melakukan hubungan seksual secara dini. Bahaya merokok pada remaja dengan kata lain memberi efek buruk lebih dini.

Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :
1.    Pahami ketertarikan yang dapat ditimbulkan oleh rokok.
Terkadang remaja melihat rokok sebagai suatu bentuk pemberontakan atau sebagai cara untuk dapat diterima oleh teman-temannya. Untuk mengetahui lebih jelas ajaklah anak berdiskusi mengenai rokok termasuk pandangannya mengenai rokok tersebut.
2.    Katakan tidak pada rokok.
Mungkin terkadang para orang tua merasa bahwa anak tidak pernah mendengarkan ucapan mereka, tetapi jangan patah semangat. Tetaplah katakan tidak pada rokok & bilang bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh anda.
3.    Berikan contoh yang baik.
Anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, jadi apabila orang tua melarang anaknya untuk merokok, sebaiknya mereka pun juga tidak mengkonsumsi rokok.
4.    Rokok bukanlah hal yang keren.
Tunjukkan pada anak bahwa merokok bukanlah sesuatu hal yang keren atau dapat dibanggakan. Rokok dapat membuat nafas menjadi bau, membuat gigi menjadi kuning, menyebabkan batuk & kehilangan tenaga untuk dapat melakukan aktifitas olahraga ataupun kegiatan lain.
5.    Rokok membuang uang.
Merokok merupakan hal yang mahal. Bantu anak untuk menghitung pengeluaran yang harus dilakukan apabila mengkonsumsi rokok selama seminggu, sebulan ataupun setahun. Bandingkan uang tersebut dengan barang elektronik ataupun barang lain yang dapat diperoleh apabila tidak merokok.
6.    Pahami tekanan dari teman sebaya.
Adanya teman yang merokok dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman mereka tanpa merokok.
7.    Tangani kecanduan akibat rokok dengan serius.
Banyak remaja yang percaya bahwa mereka dapat berhenti merokok kapanpun mereka mau, tetapi kenyataannya nikotin dapat membuat mereka menjadi kecanduan sama seperti pada orang dewasa.
8.    Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.
Anak-anak cenderung percaya bahwa mereka tidak akan terkena dampak buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan seperti kanker, serangan jantung & stroke sangat beresiko dialami oleh mereka yang merokok. Berilah contoh orang yang anda kenal yang menderita karena rokok.
9.    Awasi penggunaan produk bertembakau lainnya
Banyak jenis produk bertembakau lainnya yang dianggap lebih aman daripada rokok. Tetapi sebenarnya produks tersebut sama saja dengan rokok, dapat menimbulkan ketergantungan serta bahaya kesehatan yang sama.
10.    Ikut terlibat secara aktif.
Aktiflah untuk ikut terlibat dalam kegiatan pencegahan rokok baik di sekolah ataupun lingkungan rumah.
Apabila anak anda sudah terlanjur untuk merokok, jangan mengancam dengan memberi ultimatum untuk berhenti merokok. Sebaiknya dukung dia, cari tahu alasan kenapa mereka merokok kemudian diskusikan mengenai langkah yang dapat diambil untuk membantu mereka berhenti merokok.


















MIRAS
Masyarakat kita sudah banyak yang tahu tentang bahaya dari akibat minuman keras atau minuman beralkohol. Salah satunya adalah menimbulkan kecanduan yang luar biasa, karena minuman keras atau minuman beralkohol ini mengandung zat aditif, yaitu zat yang jika masuk ke tubuh manusia walaupun dengan jumlah sedikit akan menimbulkan efek kecanduan yang luar biasa.
Dari sisi kesehatan, bahaya  minuman keras sungguh sangat merisaukan, namun anehnya banyak yang tidak mempedulikannya. Diantara bahaya minuman keras bagi kesehatan adalah:
a.    Merusak Syaraf. Minuman keras atau minuman beralkohol mengandung zat aditif yang jika dikonsumsi secara terus-menerus akan menimbulkan kerusakan syaraf otak yang menyebabkan manusia yang mengkonsumsinya mudah hilang akalnya, keseimbangannya dan indra peraba-nya akan semakin berkurang kepekaannya.
b.    Penyakit Jantung. Dalam jangka dekat mendorong meningkatnya detak jantung, dan juga keadaan jantung akan melemah sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal. Dalam jangka panjang merusak sel-sel tubuh dan juga sel-sel jantung, akibatnya kinerja jantung akan tidak optimal
c.    Gairah sexual menurun. Bagi yang terlalu sering mengkonsumsi minuman keras atau minuman beralkohol dapat menyebabkan gairah sex menurun dan selanjutnya akan menimbulkan impoten.
d.    Turunnya tingkat kesadaran. Orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol atau minuman keras tingkat sosialnya berkurang, menjadiEmosinya meningkat dan menyebabkan mudah tersinggung dan juga tingkat konsentrasinya menurun.
e.    Metabolisme Tubuh Terganggu. Dapat merusak fungsi hati, karena hati fungsinya untuk menetralisir racun yang masuk dalam tubuh maka jika hati sampai rusak akan dapat mengganggu metabolisme tubuh. Menurut penelitian University of Maryland Medical Center penggunaan alkohol bisa menyebabkan penyakit hati kronis, seperti fatty liver yang bisa ditemui bahwa 90 persen penderitanya adalah pengguna alkohol. Minuman keras juga bisa mengakibatkan gagal
f.    f.Gangguan terhadap Janin.

Dampak Sosial Kemasyarakatan
Selain berdampak buruk terhadap masalah kesehatan, minuman keras juga menimbulkan dampak buruk dalam hubungan kemasyarakatan. Diantaranya menimbulkan efek buruk dalam hubungan sosial dengan keluarga dan  masyarakat. Karenanya kekerasan rumah tangga seringkali terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol dan anak-anak mungkin menderita trauma jangka panjang akibat kebiasaan minum orang tuanya tersebut.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh pusat studi kejahatan dan keadilan Inggris (2010), ternyata alkohol lebih berbahaya daripada heroin. Kalau narkoba jenis heroin, kokain, amfetamin secara individual merugikan pemakainya, kalau alkohol berdampak buruk tidak hanya pada peminumnya, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat.
Selain itu, minuman keras juga memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi. Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda depresi dan kehilangan gairah. Akibatnya semakin sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya tentang tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan menurunkan produktivitas bekerja dan nantinya berujung pada pengangguran. Mengonsumsi minuman keras juga bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti ditangkap akibat perilaku tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh alkohol.

Penutup
Dari sudut pandang apapun, minuman keras  memiliki lebih banyak mudharat daripada manfaat. Kita tidak ingin membiarkan peredaran minuman keras semakin memakan banyak korban baik korban jiwa, moral maupun metriil. Apapun alasannya kita tidak ingin mempertaruhkan masa depan bangsa pada pada sedikit keuntungan ekonomi yang diraih dari produksi dan peredaran miras, namun disisi lain menelan kerugian yang tidak terhitung nilainya.
Oleh sebab itu, kita tidak bisa membiarkan Perda Larangan Peredaran Miras dicabut begitu saja, karena pencabutan Perda Miras itu akan berdampak mengancam ketertiban dan keamanan masyarakat, termasuk membahayakan masa depan generasi muda dan bangsa kita. 
Waktunya sudah mendesak untuk menguatkan Perda Larangan Peredaran Miras.  Sebab dengan adanya Perda AntiMiras di daerah justru keamanan akan lebih tertib dan tingkat kriminalitasnya menjadi rendah. Dan bagi daerah yang belum mengeluarkan Perda Larangan Peredaran Miras untuk segera membuatnya guna menertibkan dan melindungi masyarakatnya dari tindakan kriminal. Kita juga meminta aparat keamanan meningkatkan razia minuman keras (miras) di berbagai tempat, termasuk peredaran minuman keras yang kini sudah mulai banyak tersedia di mini market.




























PENGGUNAAN FORMALIN
Dalam bidang industri formalin digunakan dalam produksi pupuk, bahan fotografi, parfum, kosmetika, pencegahan korosi, perekat kayu lapis, bahan pembersih dan insektisida, zat pewarna, cermin dan kaca. Formalin digunakan juga sebagai pembunuh kuman dan pengawet sediaan di laboratorium dan pembalsaman mayat. Pada umumnya pengawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya formalin sangat kurang. Karena itulah bahan formalin untuk industri ini di negara sedang berkembang sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan pada mi basah, tahu, ikan asin, ikan basah, ayam, dll sehingga dapat membahayakan dan merugikan kesehatan.
Tanda makanan mengandung formalin
Makanan yang mengandung formalin umumnya awet dan dapat bertahan lebih lama. Formalin dapat dikenali dari bau yang agak menyengat dan kadang-kadang menimbulkan pedih pada mata. Bahan makanan yang mengandung formalin ketika sedang dimasak kadang-kadang masih mengeluarkan bau khas formalin yang menusuk. Ikan asin yang mengandung formalin akan lebih putih dan bersih dan lebih tahan lama dibandingkan ikan asin tanpa pengawet yang agak berwarna lebih coklat. Mi basah yang mengandung formalin akan lebih awet dan ketika dimasak masih akan tercium bau formalin. Tahu  yang mengandung formalin akan lebih kenyal dan berbau formalin sedangkan yang tidak mengandung formalin akan lebih mudah pecah dan berbau khas kedelai. Ikan dan ayam yang mengandung formalin akan lebih putih dagingnya dan awet.
Pencegahan penggunaan formalin dalam makanan
Pemakaian formalin yang beracun sebagai pengawet dalam makanan akan sangat merugikan kesehatan. Karena itu badan Pengawasan Obat dan Makanan harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap produksi dan penjualan makanan yang menggunakan bahan pengawet. Caranya adalah pemberian tanda atau label tidak mengandung bahan pengawet berbahaya. Penjualan bahan beracun seperti formalin perlu pengawasan ketat dan dengan jelas diberi label beracun dan disertai data MSDS (Material Safety Data Sheet). Dan juga perlu diberikan penerangan kepada masyarakat dan produsen makanan mengenai bahaya penggunaan pengawet yang beracun seperti formalin dan bahan-lainnya melalui penyuluhan di berbagai media.

Manfaat dan Kegunaan Formali

Formalin selain harganya murah, mudah didapat dan pemakaiannya pun tidak sulit sehingga sangat diminati sebagai pengawet oleh produsen pangan yang tidak bertanggung jawab. Hasil survei dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan, sejumlah produk pangan menggunakan formalin sebagai pengawet.

Anjuran penggunaan formalin yang benar adalah:
•    sebagai pembunuh kuman, sehingga banyak dipakai dalam pembersih lantai, pakaian, kapal dan gudang,
•    pembasmi lalat dan serangga lainnya,
•    salah satu bahan dalam pembuatan sutera buatan, zat pewarna cermin kaca dan bahan peledak,
•    pengeras lapisan gelatin dan kertas foto,
•    bahan pembuatan pupuk urea, parfum, pengeras kuku dan pengawet produk kosmetik,
•    pencegah korosi pada sumur minyak,
•    bahan untuk insulasi busa, dan,
•    bahan perekat kayu lapis.

Dalam konsentrasi kurang dari 1%, formalin digunakan sebagai pengawet dalam pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, sampo mobil, lilin, dan karpet.

Bahaya Formalin bagi Kesehatan

Kasus pemakaian formalin pada tahu, ikan segar, ikan asin, dan produk makanan lainnya menunjukkan kurangnya pengetahuan produsen serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan bahaya bahan aditif. Formalin tidak diperkenankan ada dalam makanan maupun minuman, karena dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Formalin sangat berbahaya jika terhirup, tertelan atau mengenai kulit karena dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan, reaksi alergi serta luka bakar.

Bahaya Jangka Pendek (Akut)
1.    Bila terhirup dapat menimbulkan iritasi, kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan, hidung, dan tenggorokan. Tanda-tanda lainnya adalah bersin, batuk-batuk, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
2.    Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa, dan terbakar.
3.    Bila terkena mata dapat menimbulkan iritasi sehingga mata memerah, sakit, gatal-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat sehingga lensa mata rusak.
4.    Bila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, atau tidak sadar hingga koma. Selain itu juga terjadi kerusakan pada hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat, dan ginjal.
Bahaya Jangka Panjang (Kronis)
1.    Bila terhirup dalam jangka lama akan menimbulkan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal, dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang, gangguan haid dan kemandulan pada perempuan, serta kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
2.    Bila terkena kulit akan terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan radang kulit yang menimbulkan gelembung.
3.    Bila terkena mata dapat menyebabkan radang selaput mata.
4.    Bila tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan, dan rasa gatal di dada.
Dampak Buruk Formalin bagi Tubuh Manusia
•    Kulit : Iritatif, kulit kemerahan, kulit seperti terbakar, alergi kulit.
•    Mata : Iritatif, mata merah dan berair, kebutaan.
•    Hidung : Mimisan.
•    Saluran Pernapasan : Sesak napas, suara serak, batuk kronis, sakit tenggorokan.
•    Saluran Pencernaan : Iritasi lambung, mual muntah, mules.
•    Hati : Kerusakan hati.
•    Paru-paru : Radang paru-paru karena zat kimia (pneumonitis).
•    Saraf : Sakit kepala, lemas, susah tidur, sensitif, sukar konsentrasi, mudah lupa.
•    Ginjal : Kerusakan ginjal.
•    Organ Reproduksi : Kerusakan testis, ovarium, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder.
Menghindari Produk Berformalin

Keberadaan formaldehida sendiri ada dalam berbagai macam produk. Formaldehida juga ditemukan pada asap rokok dan udara yang tercemar asap kendaraan bermotor. Selain itu bisa didapat juga pada produk-produk termasuk antiseptik, obat, cairan pencuci piring, pelembut cucian, perawatan sepatu, pembersih karpet dan bahan adhesif. Formaldehida juga ada dalam kayu lapis terutama bila masih baru. Kadar formaldehida akan turun seiring berjalannya waktu.

Formaldehida secara natural sudah ada dalam bahan makanan mentah dalam kisaran 1 mg per kg hingga 90 mg per kg.

Deteksi formalin secara akurat baik secara kualitatif maupun kuantitatif hanya dapat dilakukan di laboratorium. Namun demikian, untuk menghindarkan terjadinya keracunan, masyarakat harus dapat membedakan bahan/produk makanan yang mengandung formalin dan yang sehat. Beberapa ciri produk berformalin antara lain:

Ikan asin:
•    Tahan lama pada suhu kamar (25oC), lebih dari 1 bulan.
•    Warna bersih dan cerah (tidak kuning kecoklatan).
•    Tekstur keras, tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur.
•    Tidak dihinggapi lalat. Ikan basah/udang.
•    Insang berwarna merah tua dan tidak cemerlang.
•    Warna putih bersih dengan tekstur yang kenyal.
•    Awet sampai 3 hari pada suhu kamar, tidak mudah busuk dan bau.

Ayam potong:
•    Warna putih bersih.
•    Awet dan tidak mudah busuk.

Tahu mentah:
•    Tekstur kenyal, tidak padat tetapi tidak mudah hancur.
•    Awet sampai 3 hari pada suhu kamar, tahan sampai 15 hari dalam lemari es.
•    Aroma menyengat bau formalin (kadar 0,5-1,0 ppm).

Mi basah:
•    Mengkilat, tidak lengket dan sangat berminyak.
•    Awet sampai 2 hari pada suhu kamar, tahan sampai 15 hari dalam lemari es.
•    Aroma menyengat (tidak berbau mi) dan tidak mudah basi.

Bakso:
•    Tidak rusak selama 5 hari pada suhu kamar.
•    Tekstur sangat kenyal.

Bahaya penggunaan formalin dalam produk makanan bagi kesehatan tidak dapat dirasakan secara langsung. Namun, penggunaan dalam kurun waktu lama sangat mengkhawatirkan. Selain tahu, mi basah, ikan segar dan produk lainnya, masih banyak produk yang menggunakan formalin sebagai pengawet.

Pengungkapan makanan berformalin harus ditindak lanjuti dengan penegakan hukum agar masyarakat betul-betul dapat menikmati makanan yang bebas dari bahan-bahan pengawet berbahaya.






























Bahaya Penggunaan Headset [Earphone]

Headset
Bahaya Penggunaan Headset [Earphone]. Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran [tuli, budeg dll.]. Apalagi biasanya earphone/headset digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk "melawan" noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat beresiko tinggi.

Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa, tapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat. Itu terjadi akibat kelelahan koklea [rumah siput], yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap.
Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik [memberi obat-obatan khusus] agar tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.

Badan Kesehatan Dunia [WHO], Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone.
Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain dll, yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones.

Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi.

Dengan mengetahui bahaya penggunaan headset [earphone] diatas, mudah-mudahan bisa menjadi peringatan buat kita agar tidak terlalu sering menggunakan headset/earphone. Lebih baik langsung pake spiker, kan lebih puas tuh dengernya. :)

PENGGUNAAN AC
Naiknya suhu udara di Tanah Air sungguh terasa akhir-akhir ini, khususnya di kota-kota besar. Akibatnya, tak sedikit orang hingga instansi yang berbondong-bondong memasang pendingin udara atau AC. Ini berarti, kita tak hanya akan menghabiskan sepanjang hari tanpa rehat menghirup udara dari AC di kantor, tapi juga di rumah dan tempat lainnya seperti mal. Tahukah Anda, penggunaan AC dalam jangka panjang menimbulkan lebih banyak kerugian terhadap kesehatan ketimbang manfaatnya.
Sebuah ruangan ber-AC diibaratkan gurun pasir kering dan gersang. Kondisi itu tercipta karena AC menarik kelembapan udara dalam sebuah ruangan. AC pun tidak selektif tentang udara air dihisap di luar. Secara otomatis, AC juga menarik kelembapan kulit dan menyebabkannya menjadi kering. Ketika terlalu kering, kulit akan terasa gatal dann kondisi itu bisa menjadi lebih buruk.
AC menghilangkan kelembapan udara di dalam ruangan dan menipiskan lapisan luar epidermis kulit. Kehilangan kelembapan secara konstan pada jaringan di bawah kulit menyebabkan kulit mengelupas, kering dan pecah-pecah. Padahal air merupakan unsur penting untuk menjaga aliran darah yang juga mempertahankan elastisitas kulit. Ketika AC mengurangi kadar air atau kelembapan dari ruangan, kulit pun mulai mengerut. Kulit pun menjadi rentan sehingga mudah berkeriput. Semua itu pastinya mempercepat proses penuaan dan Anda tentu tak menginginkan hal tersebut. Yang lebih parah, orang sering kali berpindah suhu. Mereka melangkah keluar dari kantor ber-AC atau mobil sehingga langsung terpapar panas terik matahari. Atau juga sebaliknya, setelah beraktivitas di luar ruangan di bawah cuca terik mereka langsung masuk ke dalam ruangan ber “AC. Pergeseran tiba-tiba dari satu suhu ekstrem ke suhu ekstrim lainnya bisa sangat menegangkan bagi tubuh. Kulit wajah juga sangat akan merasakan perubahan suhu yang mendadak. Dengan demikian, polusi, perubahan kondisi cuaca, kebiasaan makan, dan gaya hidup menyebabkan degenerasi kulit. Sepertinya kulit mesti terus berjuang untuk mempertahankan kesehatannya dari suhu dan teknologi.

DAMPAK PENGGUNAAN AC BAGI KESEHATAN
UDARA yang sedang panas-panasnya seperti sekarang ini, tak ada salahnya juga kita mempunyai AC (Air Conditioner). Pemakaian AC bukan suatu barang baru lagi bagi kita yang tinggal di perkotaan, atau mereka yang berlama-lama di kantor mengerjakan tugas, dan mereka yang berada di dalam mobil dan harus menghadapi kemacetan jalan raya setiap harinya. Bahkan sekarang banyak model AC yang makin beragam di pasaran. Kita tinggal memilih sesuai kebutuhan, model dan budget tentunya. Tanpa perangkat pendingin itu, rasanya kita yang tinggal di perkotaan yang panas, padat dan penuh sesak ini jadi malas untuk beraktivitas, tidak bisa tidur, bahkan mudah terpancing emosi.

Namun kita sekadar mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang mudah membuat gerah, tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang dihasilkan mesin penyejuk ruangan. Berbagai efek dan dampak buruk AC bagi tubuh perlu kita ketahui, agar bisa meminimalisir penggunaan AC atau mencari teknologi pendingin udara yang lebih menyehatkan dan memberikan perlindungan dari virus dan kuman. Berikut efek negatif AC bagi tubuh:
1. Gemuk
Sejumlah penelitian menguatkan tudingan bahwa suhu udara yang nyaman menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kenaikan berat badan. Suhu udara yang nyaman seringkali membuat kita malas bergerak. Minimnya aktivitas tubuh meniadakan pelepasan energi pembakaran lemak.
Dalam jangka panjang, timbunan lemak akan terakumulasi dan memicu obesitas. Sebab itu, mereka yang terbiasa hidup di ruangan berpenyejuk ruangan disarankan memiliki jadwal rutin berolahraga untuk membakar lemak tubuh.
2. Sick Building Syndrom
Perbedaan suhu udara antara ruangan berpendingin udara dan luar ruang bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Beranjak ke ruang dingin dalam kondisi bercucur keringat usai melakukan aktivitas di bawah sinar matahari bisa mengakibatkan sakit kepala, lemas, sesak napas, bahkan sulit berkonsentrasi.
3. Penularan Penyakit
Hampir semua ruang berpendingin udara minim ventilasi. Kondisi ini membuat sirkulasi udara tidak lancar dan hanya menghasilkan udara daur ulang. Saat salah satu penghuninya membawa virus, secara otomatis virus itu akan terperangkap di ruangan sehingga berpotensi menular ke penghuni lain dengan cepat.
4. Penuaan Kulit
Mesin pendingin udara bekerja menurunkan temperatur udara dengan menangkap partikel-partikel air di udara untuk memproduksi hawa dingin. Kondisi ini secara tak langsung menurunkan kelembaban udara yang memicu masalah kulit kering.
Jika sebagian besar waktu kita habis di ruang berpendingin udara biasakan menggunakan pelembab ekstra untuk kulit. Kita harus memiliki trik untuk menjaga kelembaban kulit demi mempertahankan elastisitasnya.
Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikit daripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih diperdebatkan.

Berikut beberapa tips yang bisa diikuti untuk menghindari dampak negatif AC:
- Sebaiknya luangkan waktu kita, walau sedikit, untuk berjalan-jalan ke luar ruangan. Selain baik   bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih rileks.
- Jangan biarkan udara AC langsung mengenai tubuh karena dapat berefek buruk pada kesehatan.
- Aktivitas fisik, terlebih olahraga teraturlah, sangat dianjurkan. Termasuk pula yang menjalani rutinitas sehari-hari di ruang ber-AC seperti di kantor.
- Jagalah kebersihan. Secanggih apa pun fasilitas yang kita gunakan demi kenyamanan bekerja, tidak akan efektif jika tidak dijaga kebersihan ruangan tersebut.
- Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke dalam ruangan ber-AC, untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan tersebut.
- Letakkan tanaman indoor di tempat kita bekerja, sangat membantu mengurangi dampak polusi.
- Bagi pekerjaan kantor, jujurlah pada diri sendiri, jika kondisi kesehatan sedang tidak fit, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk daripada menularkannya kepada orang lain.
- Gunakan hanya AC yang bebas CFC atau freon, karena ratifikasi standar lingkungan dunia sudah mengharuskan penghapusan terhadap CFC yang dapat mengakibatkan lapisan ozon dalam waktu yang lama.






















SILABUS  SMA
KELAS XII SEMESTER 1

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Mendengarkan
1.    Memahami informasi dari berbagai laporan
Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
1.1    Membedakan  antara fakta dan opini  dari berbagai laporan  lisan
    Laporan
•    laporan kegiatan OSIS
•    laporan kegiatan ekstrakurikuler
•    laporan perjalanan
    •    Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan
•    Mencatat pokok-pokok isi laporan
•    Membedakan kalimat  yang berupa fakta dan  yang berupa opini (pendapat)
•    Menentukan kalimat yang berupa fakta
•    Menentukan kalimat yang berupa opini
    •    Mencatat pokok-pokok isi laporan
•    Membedakan kalimat  yang berupa fakta dan  yang berupa opini (pendapat)
•    Menentukan kalimat yang berupa fakta
•    Menentukan kalimat yang berupa opini

    Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok
•    laporan



Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4    •    teks laporan dari media cetak/ elektronik

•    laporan kegiatan ekstrakuri-kuler sekolah setempat
1.2  Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran    Laporan
•    laporan kegiatan OSIS
•    laporan kegiatan ekstrakurikuler
    •    Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan
•    Mengemukakan kritik a isi laporan secara logis
•    Memberikan saran untuk perbaikan laporan
    •    Mengemukakan kritik  isi laporan
•    Memberikan saran untuk  perbaikan laporan
    Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4    •    teks laporan dari media cetak/ elektronik

•    laporan kegiatan ekstrakulrikuler sekolah setempat
SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Berbicara
2.    Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
2.1Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis  dalam diskusi

    Percakapan dalam seminar atau gelar wicara (talk show)
•    ungkapan persetujuan atau penolakan
•    penyambung antarkalimat: tambahan pula, di samping itu, lagi pula, dll.

    •    Melaksanakan diskusi
•    Mencatat siapa yang berbicara dan apa pokok yang dibicarakan
•    Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis.
•    Mengemukakan persetujuan atau penolakan pendapat dalam diskusi dengan alasan yang logis
•     Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara







    •    Mengajukan pertanyaan atau tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis.
•    Mengemukakan persetujuan atau penolakan dengan alasan yang logis
•    Mengajukan pertanyaan dan atau persetujuan dengan menggunakan kata sambung dalam kalimat
•    Mengajukan argumentasi yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara




    Jenis Tagihan:
•    praktik
•    tugas individu
•    tugas kelompok

Bentuk Instrumen:
•    unjuk kerja
•    format pengamatan    4    •    buku yang terkait dengan diskusi

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
2.2    Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi
    Buku nonfiksi
•    intisari buku
•    penggunaan kalimat yang efektif dalam diskusi
•    hal-hal yang menarik dalam buku
•    memberikan komentar
    •    Membaca buku nonfiksi *
•    Menulis intisari buku
•    Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif
•    Memberikan komentar terhadap isi penyampaian teman
    •    Mencatat hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan dalam isi buku nonfiksi
•    Menyampaikan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan tentang tokoh
•    Memberikan komentar terhadap isi penyampaian teman
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu

Bentuk Instrumen:
•    performansi
•    format pengamatan    4    •    buku nonfiksi

•    tuturan langsung























SILABUS
Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Membaca
3.    Memahami artikel dan teks pidato

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
3.1    Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif
        Artikel ilmiah dalam media cetak atau elektronik (internet)
•    ide pokok
•    Masalah dalam artikel
•    rangkuman artikel
•    kalimat majemuk
•    pola kalimat    •    Membaca artikel
•    Menemukan ide pokok  tiap paragraf
•    Merangkum isi seluruh artikel
•    Mencari permasalahan dalam artikel
•    Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat
•    Mengidentifikasi kalimat majemuk
    •    Menemukan ide pokok  tiap paragraf
•    Menemukan kalimat pendukung ide pokok
•    Menemukan masalah dalam artikel
•    Membahas ide pokok dan rangkuman isi artikel yang telah dibuat
•    Mengidentifikasi kalimat majemuk
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan


Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas    4    •    tuturan langsung artikel ilmiah dari media cetak/ elektronik
•    buku-buku penunjang


3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat    Naskah pidato
•    Cara membacakan naskah pidato
•    Cara menanggapi pembacaan teks pidato
    •    Menandai bagian-bagian informasi penting dan bagian informasi pendukung 
•    Membacakan teks pidato dengan pemakaian intonasi  dan ekspresi yang tepat
•    Menanggapi pembacaan teks pidato yang dilakukan teman
    •    Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi penting 
•    Menandai bagian-bagian yang merupakan informasi pendukung
•    Membacakan teks pidato dengan  intonasi dan ekspresi yang tepat
•    Menanggapi pembacaan teks pidato     Jenis Tagihan:
•    tugas individu

Bentuk Instrumen:
•    unjuk kerja
•    format pengamatan
•    pilihan ganda
•    uraian bebas    6    •      teks pidato
  dari internet/ media cetak

•    buku-buku 
    penunjang


SILABUS
Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Menulis
                                   4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk   surat dinas, laporan, resensi 
Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
4.1    Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur
    Contoh surat lamaran
•    unsur-unsur surat lamaran pekerjaan
•    struktur surat lamaran pekerjaan
•    penggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan
•    penggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjan    •    Membaca contoh surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri
•    Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan
•    Menyusun surat lamaran  pekerjaan berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri
•    Memperbaiki surat  dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat, penggunaan  EYD












    •    Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan   
•    Menyusun surat lamaran  pekerjaan
•    Memperbaiki surat  dari segi struktur, diksi, kejelasan kalimat,  dan penggunaanEYD    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    ulangan
•    praktik

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda    4    •    buku yang berhubungan dengan surat-menyurat
Kompetensi
Dasar
    Materi
 Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
4.2    Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format yang baku
    Contoh surat dinas
•    unsur-unsur surat dinas
•    struktur surat dinas
•    penggunaan bahasa dalam surat dinas
•    penggunaan EYD dalam penulisan surat lamaran pekerjan
    •    Membaca contoh surat dinas
•    Mengidentifikasi struktur  surat  dinas (undangan rapat)
•    Menentukan komponen-komponen surat  undangan rapat
•    Menulis surat undangan rapat kedinasan
•    Menyunting surat undangan rapat dengan memperhatikan penggunaan EYD, diksi, dan bahasa    •    Mengidentifikasi struktur  surat  dinas
•    Menentukan komponen-komponen surat  undangan rapat
•    Menulis surat undangan
•    Menyunting surat undangan dengan memperhatikan penggunaan EyD, diksi,
    dan bahasa
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tes tertulis

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda    4    •    buku tentang surat-menyurat
4.3    Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar hadir
    Contoh laporan diskusi
•    unsur-unsur laporan diskusi
    •    Membaca contoh laporan diskusi
•    Mengidentifikasi unsur-unsur yang  terdapat dalam laporan hasil diskusi
•    Menyusun laporan hasil diskusi (kelas atau seminar)
•    Melengkapi laporan dengan lampiran (notulen, dan daftar hadir peserta)
•    Mendiskusikan laporan diskusi





    •    Mengidentifikasi unsur-unsur laporan hasil diskusi
•    Menyusun laporan hasil diskusi (kelas atau seminar)
•    Melengkapi laporan dengan lampiran     Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda    2    •    laporan 
    diskusi
Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
 Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
4.4    Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku    Resensi buku pengetahuan
•    unsur-unsur resensi antara lain:
1.    identitas buku
2.    isi yang penting/menarik
3.    bahasa pengarang
4.    keunggulan
5.    kelemahan
6.    kesimpulan    •    Membaca buku  (yang dimiliki sekolah atau siswa itu sendiri ) yang akan diresensi dan menulis intinya (di rumah)
•    Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi antara lain:
1.    identitas buku
2.    isi yang penting/menarik
3.    bahasa pengarang
4.    keunggulan
5.    kelemahan
6.    kesimpulan
•    Mendiskusikan kelengkapan unsur-
unsur resensi yang ditulis teman    •    Mencatat identitas buku
•    Mendaftar pokok-pokok isi
•    Mencatat keunggulan dari isi buku
•    Mencatat kekurangan dari isi buku
•    Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
•    Mendiskusikan resensi yang telah dibuat    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    ulangan


Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4    •    buku yang terkait dengan resensi






SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Mendengarkan
                                    5. Memahami pembacaan novel 

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiata
 Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
5.1    Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan  
    Penggalan novel
•    penangapan segi vokal
•     intonasi
•     penghayatan
    •    Mendengarkan pembacaan penggalan novel
•    Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan     •    Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan
•    praktik

Bentuk Instrumen:
•    performansi
•    format pengamatan
    4    •    buku novel

•    media setempat

•    buku-buku penun-jang
5.2    Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel       Penggalan novel    •    Menjelaskan unsur-unsur pembangun sastra (tema, latar, penokohan, alur, pesan atau sudut pandang, dan konflik) dalam penggalan novel  yang dibacakan teman
•    Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik  penggalan novel     •    Menjelaskan unsur-unsur –unsur intrinsik dalam penggalan novel  yang dibacakan teman    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan
•    praktik

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4    •    buku novel

•    media setempat

•    buku-buku penun-jang



SILABUS
Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Berbicara
                                      6. Mengungkapkan pendapat tentang  pembacaan  puisi 

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
6.1    Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
    •    puisi lama (pantun)
•    penanggapan pembacaan puisi dari segi:
•    lafal
•    intonasi
•    ekspresi    •    Mendeklamasikan/ memba-cakan puisi lama (berbalas pantun) di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai
•     Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
•    Memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukkan dari teman atau guru
    •    Mendeklamasikan/ memba-cakan puisi lama (berbalas pantun) di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai
•     Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
•    Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari    Jenis Tagihan:
•    tugas individu

Bentuk Instrumen:
•    unjuk kerja
•    format pengamatan    4
    •    buku kumpul-an puisi lama
6.2    Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat    •    Puisi baru
•    Mengomentari pembacaan puisi dari segi
1.    lafal
2.    intonasi
3.    ekspresi    •    Membaca dan manandai jeda pada puisi yang dibacakan
•    Mendeklamasikan/ membacakan puisi baru  di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai 
•    Memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukan dari teman atau guru
•    Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat    •    Mendeklamasikan/
membacakan puisi baru  di depan teman-teman dengan lafal,   intonasi, dan ekspresi yang sesuai
•     Menanggapi pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu

Bentuk Instrumen:
•    unjuk kerja
•    format pengamatan    4
    •    buku kumpul-an puisi baru/ media cetak/ elektronik

SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Membaca
                                    7. Memahami  wacana sastra puisi dan cerpen
Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
7.1    Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang sesuai
    Puisi karya sendiri :
•    tema bebas (disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat)
•    cara pembacaan puisi (lafal, intonasi, penghayatan, gerak-gerik, ekspresi
•    makna puisi    •    Menulis puisi dengan tema bebas (di rumah)
•    Menandai jeda puisi karya sendiri
•    Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan :
•    lafal dan intonasi
•    penghayatan
•    mimik/ gerak dan ekspresi yang sesuai
•    Menentukan makna puisi karya teman
•    Mengomentari puisi karya teman
    •    Menandai jeda puisi karya sendiri
•    Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan :
•    lafal dan intonasi
•    penghayatan
•    mimik/ gerak dan ekspresi yang sesuai
•    Menentukan makna puisi karya teman
•    Mengomentari puisi karya teman     Jenis Tagihan
•    tugas individu

Bentuk Instrumen
•    unjuk kerja
•    pilihan ganda    4
    •    puisi karya sendiri
7.2    Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen         •    Cerpen
•    Unsur-unsur intrinsik cerpen :
•    tema,
•    latar,
•    alur,
•    penokohan/pesan    •    Membaca cerpen
•    Menceritakan kembali isi cerpen
•    Menjelaskan unsur-unsur pembangun sastra (misal-nya, tema, latar, alur, penokohan, atau pesan)   dengan data yang mendukung
•    Mendiskusikan  unsur-unsur intrinsik cerpen    •    Menceritakan kembali isi cerpen
•    Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen    Jenis Tagihan
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan
Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat
    4
    •    kumpulan cerpen
•    media cetak/ internet
•    tape/ kaset

SILABUS
Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  1
Standar Kompetensi    : Menulis
                                    8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
8.1    Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
    •    buku kumpulan cerpen
•    unsur-unsur resensi
•    identitas buku
•    kepengarangan
•    kekurangan dan   kelebihan isi buku
•    bahasa pengarang, dll
    •    Membaca buku kumpulan cerpen (yang ada di daerah setempat)
•    Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi:
•    identitas buku
•    kepengarangan
•    kekurangan dan kelebihan isi buku
•    bahasa pengarang, dll
•    mendiskusikan resensi yang telah dibuat
    •    Menulis resensi buku kumpulan cerpen dengan memperhatikan kriteria penulisan resensi
•    Menentukan keunggulan dan kelemahan resensi buku kumpulan cerpen
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•     ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4
    •    buku kumpulan cerpen
8.2    Menulis cerpen  berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)    •    topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
•    unsur-unsur cerpen (penokohan, konflik, latar, sudut pandang, alur dan gaya bahasa)    •    Menentukan topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi daerah setempat)
•    Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan
•    unsur-unsur cerpen (penokohan, konflik, latar, sudut pandang, alur dan gaya bahasa)
•    Menanggapi cerpen yang ditulis teman    •    Mencatat/mendaftar topik-topik tentang kehidupan orang lain (berdasarkan situasi dan kondisi setempat)
•    Menulis cerpen tentang kehidupan orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur cerpen
•    Menanggapi cerpen yang ditulis teman    Jenis Tagihan:
•    tugas Individu
•    tugas kelompok
•     ulangan


Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat
    4
    •    buku yang terkait dengan menulis cerpen

•    buku yang terkait dengan menulis cerpen



SILABUS
KELAS XII SEMESTER 2

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Mendengarkan
                                            9. Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
 Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
9.1    Mengajukan saran perbaikan tentang  informasi yang disampaikan secara langsung   
    Informasi secara langsung
•    pokok-pokok isi informasi
•    cara mengajukan saran
•    ringkasan isi informasi    •    Mendengarkan informasi secara langsung *
•    Mengajukan saran perbaikan kepada pembicara
•    Menulis ringkasan isi informasi
    •    Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung
•    Mengajukan saran perbaikan kepada pembicara
•    Menulis ringkasan isi informasi     Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    kelompok
•    ulangan
Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•     pilihan ganda
•     jawaban singkat
    4    •    informasi secara langsung
9.2    Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/televisi       Rekaman informasi
•    pokok-pokok isi informasi
•    cara mengajukan saran
•    ringkasan isi informasi    •    Mendengarkan informasi melalui radio/ televisi
•    Mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan
•    Menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan  melalui radio/ televisi/ rekaman informasi     •    Mencatat pokok-pokok dari isi informasi yang disampaikan  melalui radio/ televisi/ rekaman
•    Mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan
•    Menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan  melalui radio/ televisi/ rekaman    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•     ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat
    4    •    rekaman informasi dari radio/ televisi


SILABUS
Nama Sekolah        : SMA / MA....
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Berbicara
                                            10. Mengungkapkan informasi melalui presentasi program/proposal dan  pidato tanpa teks

Kompetensi
Dasar
    Materi
 Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
10.1Mempresentasikan program kegiatan/proposal 



    Program kegiatan/ proposal
•    berpresentasi
•    diskusi dengan
     santun berdiskusi
    •    Menyusun program kegiatan/ proposal (di rumah)
•    Mengemukakan program kegiatan/ proposal secara rinci untuk mendapatkan tanggapan
•    Mendiskusikan program kegiatan yang disampaikan
•    Memperbaiki program kegiatan/ proposal berdasarkan berbagai masukan
    •    Mengemukakan program kegiatan/ proposal secara rinci untuk mendapatkan tanggapan
•    Mengemukakan informasi  tambahan yang dapat  mendukung program kegiatan/ proposal
•    Memperbaiki program kegiatan/ proposal berdasarkan berbagai masukan     Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok
•     tugas individu

Bentuk instrumen:
•    Unjuk kerja
•    format pengamatan    4    •    buku yang terkait dengan proposal
10.2    Berpidato tanpa teks dengan lafal,  intonasi, nada, dan sikap yang tepat    Ide pidato dengan tema tertentu
•    cara berpidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat
    •    Menulis teks pidato dengan tema tertentu
•    Membawakan pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat *
•    Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman
•    Memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman
    •    Menulis teks pidato dengan tema tertentu
•    Membawakan pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat
•    Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman
•    Memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman    Jenis Tagihan:
•    tugas individu

Bentuk instrumen:
•    unjuk kerja
•    format pengamatan    4    •    buku yang terkait dengan pidato
SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Membaca
                                             11. Memahami ragam wacana tulis  melalui kegiatan membaca cepat dan membaca  intensif
Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
11.1    Menemukan ide pokok suatu teks dengan  membaca cepat 300-350 kata per menit    Teks 900 – 1050 kata)
•    teknik membaca cepat
•    rumus membaca cepat    •    Membaca teks
•    Menemukan ide pokok
•    Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia 
    •    Menemukan ide pokok
•    Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia

    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat
    2    •    artikel/ berita dari media cetak/ elektronik
11.2    Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok)  dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif      Teks yang berpola induktif dan deduktif
•    ciri-ciri paragraf induktif dan deduktif
•    kalimat simpulan    •    Menentukan kalimat simpulan isi teks berdasarkan hal-hal (generalisasi, analogi, sebab-akibat) yang disajikan dalam tulisan/ artikel

    •    Menemukan paragraf yang berpola induktif
•    Mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif
•    Menemukan paragraf yang berpola deduktif
•    Mengidentifikasi ciri-ciri paragraf yang berpola deduktif
•    Mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4    •    teks dari media cetak/ elektronik



SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Menulis
                                             12. Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola
Kompetensi
 Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
12.1    Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif 
    Menulis karangan berpola deduktif dan  induktif dengan memperhatikan:
•    ciri-ciri
•    kalimat kesimpulan
•    letak kalimat kesimpulan
•    penggunaan bahasa    •    Menulis karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka (di luar kelas)
•    Menyunting karangan berpola deduktif dan induktif     •    Menulis karangan yang berpola deduktif dan induktif berdasarkan kerangka
•    Menyunting karangan berpola deduktif induktif    Jenis Tagihan:
tugas individu
tugas kelompok
 ulangan

Bentuk instrumen:
uraian bebas
pilihan ganda
jawaban singkat    4    •    teks dari media cetak/ elektronik
12.2    Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup    esai    •    Membaca contoh esai
•    Mengidentifikasi ciri-ciri esai
•    Menulis  esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup
•    Memperbaiki essai (dengan mempertimbang kan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca    •    Menentukan topik untuk menulis esai
•    Menyusun kerangka esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup
•    Menyusun paragraf pembukaan
•    Menuliskan isi ke dalam beberapa paragraf
•    Menyusun paragraf penutup
•    Memperbaiki tulisan (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca)    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk instrumen:
•    uraian bebas    6    •    contoh esai dari media cetak/ elektronik
•    buku  Eyd

SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Mendengarkan
                                             13. Memahami pembacaan teks drama

Kompetensi Dasar
    Materi Pembelajaran    Kegiatan Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/Alat
13.1    Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang dididengar melalui pembacaan    
      Teks drama
•    unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar, alur, amanat)
    •    Mendengarkan pembacaan teks drama
•    Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan
•    Mendiskusikan unsur intrinsik  teks drama yang didengar
•    Melaporkan hail diskusi    •    Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan
•    Mendiskusikan unsur intrinsik  teks drama yang didengar
    Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok
•    tugas individu
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•     pilihan ganda
•     jawaban singkat
    4    •    buku kumpulan drama
13.2    Menyimpulkan isi drama melalui  pembacaan teks drama      Teks drama
•    simpulan isi drama    •    Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks
•    Mendiskusikan simpulan isi teks drama
    •    Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks
•    Menyampaikan simpulan isi teks drama
•    Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan
    Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•     pilihan ganda
•     jawaan singkat    6    •    buku kumpulan drama




SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Berbicara
                                     14. Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama

Kompetensi
 Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
 Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
14.1    Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam 
    Teks gurindam
•    ciri-ciri gurindam
•    nilai-nilai (budaya, agama, estetika, moral)    •    Mengidentifikasi ciri-ciri  gurindam
•    Membacakan gurindam
•    Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai dalam gurindam yang didengar
•    Membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam yang didengar
    •    Mengidentifikasi ciri-ciri  gurindam
•    Membacakan gurindam
•    Mendiskusikan ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
•    Membicarakan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam
    Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok
•     tugas individu

Bentuk Instrumen:
•    Unjuk kerja
•    format pengamatan    4    •    buku yang terkait dengan puisi lama
14.2    Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari    Teks gurindam
•    pengaitan isi gurindam dengan kehidupan sehari-hari    •    Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini
•    Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam     •    Mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini
•    Menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam
    Jenis Tagihan:
•    tugas kelompok
•    tugas individu



Bentuk Instrumen:
•    unjuk kerja    2    •    buku yang terkait dengan puisi lama
•    buku yang terkait dengan puisi lama

SILABUS
Nama Sekolah        : SMA / MA....
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Membaca
                                     15. Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan  karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode
Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan
 Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
15.1Mengidentifikasi   tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi komtemporer    Kumpulan puisi kontemporer
•    ciri-ciri puisi kontemporer
•    tema puisi kontemporer
•    bentuk puisi kontemporer
•    diksi     •    Membaca kumpulan puisi kontemporer (Misalnya : Malu Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufik Ismail)
•    Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer
•    Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer
•    Mendiskusikan tema dan ciri-ciri puisi
    •    Mengidentifikasi tema puisi kontemporer
•    Mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer
•    Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer

    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    4    •    buku yang terkait dengan puisi kontem-porer
15.2    Menemukan perbedaan karakteristik  angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode  
    Karya sastra berdasarkan periodisasi
•    karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode
•    perbedaan karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode
    •    Membaca karya sastra dari tiap periode                
•    Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode
•    Menemukan perbedaan karakteristik  tiap periode
•    Mendiskusikan karya-karya pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)      •    Menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode
•    Mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode
•    Menemukan perbedaan karakteristik  tiap periode
•    Mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)        Jenis Tagihan:
•    tugas Individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•     jawaban singkat    4    •    buku yang terkait dengan materi
•    karya sastra setiap periode


SILABUS

Nama Sekolah        : SMA ...
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas            : XII
Semester        :  2
Standar Kompetensi    : Menulis
                                              16. M.engungkapkan pendapat dalam bentuk  kritik dan esai

Kompetensi
Dasar
    Materi
Pembelajaran    Kegiatan Pembelajaran    Indikator    Penilaian    Alokasi
Waktu    Sumber/
Bahan/ Alat
16.1    Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai
    Kritik dan esai
•    ciri-ciri kritik dan esai
•    prinsip penulisan kritik dan esai
    •    Membaca kritik dan esai
•    Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai sastra
•    Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra
    •    Mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai sastra
•    Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra
    Jenis Tagihan:
•    tugas Individu
•     tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•     jawaban singkat
    2    •    buku yang terkait dengan kritik sastra

•    buku yang terkait dengan kritik dan esai
16.2    Menerapkan prinsip-prinsip  penulisan kritik dan esai  untuk mengomentari  karya sastra      Pengembangan gagasan atau  pendapat untuk menulis kritik dan esai
•    cara menulis kritik dan esai
    •    Menulis kritik dan esai sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai
•    Menyunting tulisan kritik dan esai sastra
    •    Menulis kritik dan esai sastra dengan menerapkan prinsip-prinsip kritik dan esai
•    Menyunting tulisan kritik dan esai sastra
    Jenis Tagihan:
•    tugas individu
•    tugas kelompok
•    ulangan

Bentuk Instrumen:
•    uraian bebas
•    pilihan ganda
•    jawaban singkat    6    •    buku yang terkait dengan kritik dan esai
•    buku EyD